Dalam pratikum kali ini akan
dijelaskan tentang istilah yang berkaitan dengan timer,keempat mode
timer/counter, komponen mikrokontroler untuk fungsi timer, mendeskripsikan
prosedur untuk menangkap sinyal dari luar, mendeskripsikan prosedur untuk membangkitkan
sinyal, mendeskripsikan register yang digunakan untuk Timer 0, Timer 1, dan
Timer 2, serta memrogram timer dalam mikrokontroler AVR. Salah satu alasan
penting menggunakan mikrokontroler dalam sistem tertanam adalah kemampuan
mikrokontroler untuk melakukan tugas-tugas berbasis waktu. Dalam aplikasi
sederhana, seseorang dapat memrogram mikrokontroler untuk menyalakan atau
mematikan piranti eksternal pada waktu tertentu yang sudah diprogram. Untuk
aplikasi lain, mikrokontroler dapat digunakan untuk membangkitkan gelombang
dengan variasi lebar pulsa untuk mengontrol kecepatan motor DC.
A. Istilah yang
Berkaitan dengan Timing
1. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya sinyal dalam periode 1
detik. Satuan frekuensi adalah Hertz, atau siklus per detik. Sebagai contoh,
sinyal sinusoida dengan frekuensi 60 Hz, berarti bahwa satu periode sinyal berulang 60
kali setiap detik, atau setiap 16,67 ms.
2. Periode
Kebalikan frekuensi adalah periode. Jika sebuah
kejadian terjadi setiap 1 Hz, maka
peride kejadian itu adalah 1 detik. Untuk memperoleh
periode dari nilai frekuensi, atau sebaliknya, maka digunakan persamaan:
f = 1/T
dimana f dan T
melambangkan frekuensi dan periode. Kedua istilah ini digunakan dalam hal-hal
yang berkaitan dengan timing dalam sistem tertanam
3. Siklus Kerja
(Duty Cycle)
Dalam banyak aplikasi, pulsa periodik digunakan
sebagai sinyal kontrol.
Contohnya pulsa periodik yang diberikan kepada motor
servo. Untuk mengontrol arah dan
kecepatan motor, digunakan pulsa periodik dengan
variasi siklus kerja. Sinyal pulsa periodik yang ditunjukkan dalam Gambar 8.1
(a) ON selama 50% dari periode sinyal dan OFF untuk periode sisanya. Gambar 8.1
(b) ON hanya 25% dari periode yang sama dan OFF untuk 75% dari periodenya.
Siklus kerja didefinisikan sebagai persentase satu periode sinyal ON. Oleh karena
itu, sinyal dalam Gambar 8.1 (a) mempunyai siklus kerja 50% dan Gambar 8.1 (b)
mempunyai siklus kerja 25%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar